Senin, 03 Februari 2014

Laporan KKL pada BMT Dana Sejahtera Kulon Progo Yogyakarta


BAB I
LINGKUP DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

A.           Sejarah Berdirinya BMT Dana Sejahtera
1.      Proses Pendirian BMT Dana Sejahtera
BMT Dana Sejahtera berdiri tanggal 1 Oktober 2003. BMT inididirikan  oleh beberapa pemuda yang terdiri atas Tim inisiator sekaligus tim pendiri BMT Dana Sejahtera yaitu: Ahmad Sumianto, Hanifuddin, Nur Sasmito, Yanuar Satriana, Edi Susilo dengan jumlah anggota pendiri awal 30 orang. Mereka mempunyai pemikiran tentang keadaan perekonomian dan lapangan pekerjaan di daerah Kulon Progo. Pendirian BMT Dana Sejahtera ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperluas lapangan pekerjaan.
Untuk menunjang operasionalnya,  BMT Dana sejahtera menyewa rumah untuk kantor yang letaknya sangat strategis di pusat kota kecamatan Galur  di Jalan Raya Brosot No. 30 Dusun III Pulo Brosot Kecamatan Galur. Dengan target mitra para petani, pedagang, sektor  UKM dan para pedagang kecil.
Untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan anggota, maka pada tanggal 25 Oktober 2005 BMT Dana Sejahtera resmi berbadan hukum koperasi nomor badan hukum : 17/BH/KPTS/X/2005 dengan wilayah operasional Propinsi D.I Yogyakarta. Hal ini untuk menguatkan legalitas lembaga dan kepercayaan masyarakat.
BMT Dana Sejahtera berdiri dengan 3 alasan yaitu :
a.       Bisnis
BMT Dana Sejahtera adalah patner dalam bisnis dan muamalah yang berorientasi pada profit dan kepuasan mitra serta menjenjung tinggi profesionalisme.
b.      Syari’ah
BMT Dana Sejahtera tidak hanya sekedar berbisnis namun lebih dari itu, karena aktivitasnya didasarkan Syari’ah Islam sebagai landasan berpijak dalam bermuamalah.
c.       Teknologi
BMT Dana Sejahtera menjalankan operasionalnya dengan dukungan teknologi.
Perkembangan jumlah keanggotaan BMT Dana Sejahtera sejak tahun 2005-20011 yaitu sebagai berikut :
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Anggota BMT Dana Sejahtera
Th 2005 - Th 2012
Tahun
Anggota Tetap
Anggota Luar Biasa
Calon Anggota
2005
30
-
940
2006
33
-
1043
2007
36
-
1398
2008
36
-
1009
2009
36
-
1263
2010
52
-
1408
2011
52
-
1460
2012
52
-
1460
Sumber: BMT Dana Sejahtera
2.      Kelembagaan
Nama Lembaga                       : Baitul Maal wat Tamwil (BMT)                                                       DANA            SEJAHTERA
Badan Hukum                         : Koperasi Simpan Pinjam
Nomor Badan Hukum                        : 17/BH/KPTS/X/2005
Berdiri Sejak                           : 1 Oktober 2003
Operasional BMT Sejak          : 1 Oktober 2003
Jumlah Anggota BMT                        : 1460
Alamat Surat                           : Jl. Raya Brosot No. 30 Brosot                                                          Galur Kulon Progo
Alamat BMT                           : Jl. Raya Brosot No. 30 Brosot                                                          Galur Kulon Progo
Telepon                                   : 0274-7495547, 7476640
NPWP                                     : 02.544.038.9-542.000
SIUP                                       : 510.13/SIUP.PM/X/2006
TDP                                         : 120426500088
SITU                                       : 503/ST.P/101/V/2010
HO                                          : 503/IG.P/131/V/2010
3.      Perkembangan BMT Dana Sejahtera
BMT Dana Sejahtera berdiri tanggal 01 Oktober 2003 sekaligus beroperasional pertama di Jalan Raya Brosot No. 30 Dusun III Pulo Brosot Kecamatan Galur. Dengan modal awal Rp 20.000.000,- seiring berjalannya waktu perkembangan BMT semakin tampak dengan kepercayaan pengurus kepada pengelola untuk mengembangkan BMT dan meningkatkan kepercayaan masyarakat luas. Dari hasil yang kecil, kini BMT bisa dikatakan sudah bisa mendapatkan profit yang dapat menutupi biaya operasional dan gaji pengelola juga mampu memberikan bagi hasil bagi penabung.
Perkembangan BMT Dana Sejahtera dari sisi asset tahun 2004 berjumlah Rp 156.550.378,40, tahun 2005 berjumlah Rp 385.597.249,85, tahun 2006 berjumlah Rp 688.690.303,47, tahun 2007 berjumlah Rp 1.242.544.593,-, tahun 2008 berjumlah Rp 2.007.632.186,22, tahun 2009 berjumlah Rp 2.345.024.597,-, tahun 2010 berjumlah Rp 2.287.691.180,-, tahun 2011 berjumlah Rp 2.544.872.751,-, dan sampai September 2013 asset BMT Dana Sejahtera berjumlah Rp 3.390.754.044,-.
Perkembangan dari sisi pelemparan dana/pembiayaan BMT Dana Sejahtera padatahun 2004 sebesarRp 74.626.750,13,-, tahun 2005 sebesarRp 281.482.080,31, tahun 2006 sebesar Rp 519.925.430,30, tahun 2007 sebesar Rp 786.160.001,-, tahun 2008 sebesar Rp 1.587.341.020,96, tahun 2009 sebesar Rp1.669.485.736,-, tahun 2010 sebesar Rp 1.466.029.805,- tahun 2011 sebesar Rp 2.039.481.857,-, dan sampai September 2013 jumlah pembiayaan BMT Dana Sejahtera sebesar Rp 1.529.795.533,-.

Sedangkan pendapatan BMT Dana Sejahtera  tahun 2004 sebesar Rp 35.404.457,59, tahun 2005 sebesar Rp 80.305.979,-, tahun 2006 sebesar Rp 142.035.587,-, tahun 2007 sebesar Rp 195.464.430,-, tahun 2008 sebesar Rp 327.031.195,-, tahun 2009 sebesar Rp 448.261.575,-, tahun 2010 sebesar Rp 413.991.690,-, dan tahun 2011 sebesar Rp 411.266.519,-.
BMT Dana Sejahtera mulai memperoleh laba pada tahun 2005 sebesar Rp 9.100.842,77, tahun 2006 jumlah laba sebesar Rp 9.304.619,-, tahun 2007 sebesar Rp 10.751.394,-, tahun 2008 sebesar Rp 23.862.735,-, tahun 2009 sebesarRp 24.464.507,-, tahun 2010 sebesarRp 27.009.615,-, tahun 2011 sebesarRp 30.463.072,-, serta laba sampai September 2013 sebesar Rp 31.817.197,-.

B.            Visi, Misi dan Tujuan BMT Dana Sejahtera
1.        Visi
Menjadi BMT yang professional dengan didukung sector riil yang tangguh
2.        Misi
a.    Menghimpun simpanan dari anggota dan pihak ketiga
b.    Menerapkan pembiayaan pola syariah dengan system bagi hasil, jual beli, sewa beli, dan lainnya.
c.    Menghimpun dan mengeluarkan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf.

3.        Tujuan
a.    Memasyarakatkan muamalah (bisnis) yang Islami, dengan menghapus riba dan menggantinya dengan shadaqoh, serta perdagangan yang adil dan menguntungkan.
b.    Menggali dan memberdayakan potensi umat dengan pola bagi hasil.

C.           Produk yang Dikembangkan
Dalam memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, BMT Dana Sejahtera menyediakan produk-produk yang ditawarkan, diantaranya yaitu:
1.        Baitul Maal
Merupakan bagian dari kegiatan BMT Dana Sejahtera dalam bentuk sosial yaitu penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan secara Cuma-cuma dengan niat karena Allah SWT tanpa mengharapkan imbal hasil :
a.    Menghimpun Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (ZISWAF)
b.    Menyalurkan dana ZISWAF kepada masyarakat melalui :
1)   Program “ Beasiswa Peduli Generasi “ kepada anak sekolah yatim dan dhuafa
2)   Keagamaan: Pembangunan Masjid, Pengajian (PHBI), Kegiatan TPA, Kegiatan Ramadhan, dan Qurban.
3)   Dana Sosial : Santunan orang sakit, Fakir miskin, Pembangunan jalan, dan PHBN.

2.        Baitul Tamwil
a.    Produk Simpanan
1)   Simpanan Mudharabah
Simpanan yang mana penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan anggota. Dengan setoran awal minimal Rp.10.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.5000,00. BMT Dana Sejahtera menetapkan nisbah bagi hasil sebesar17% dari pendapatan BMT.
2)   Simpanan Qurban dan Aqiqoh
Simpanan ini merupakan simpanan untuk perencanaan qurban dan aqiqoh.Dengan setoran awal menimal Rp.20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00. Penarikan minimal Satu bulan menjelang hari raya ‘Idul Adha atau Tujuh hari menjelang Aqiqoh. Nisbah bagi hasil yang ditentukan sebesar 17% dari pendapatan BMT.
3)   Simpanan Pendidikan
Simpanan ini merupakan simpanan untuk perencanaan biaya pendidikan (TK, SD,SMP,SMA, s.d Perguruan Tinggi). Penarikan dapat dilakukan setiap tahun ajaran/ akademik baru atau selama masa pendidikan sesuai dengan kesepakatan. Dengan setoran awal minimal Rp.20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.10.000,00.Nisbah bagi hasil yang ditentukan sebesar 18% dari pendapatan BMT.
4)   Simpanan Walimah
Simpanan ini merupakan simpanan untuk perncanaan/keperluan pernikahan, dimana penarikan dapat dilakukan saat menjelang pernikahan. Dengan setoran awal minimal Rp.25.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.10.000,00.Nisbah bagi hasil yang ditentukan sebesar  20% dari pendapatan BMT.
5)   Simpanan Haji dan Umroh
Simpanan ini merupakan simpanan untuk perencanaan haji dan umroh, dimana penarikan dapat dilakukan menjelang keberangkatan haji/umroh. Dengan setoran awal minimal Rp.100.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.50.000,00.Nisbah bagi hasil yang telah ditentukan sebesar 20% dari pendapatan BMT.
6)   Simpanan  Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan
Simpanan ini merupakan simpanan berjangka dengan jangka waktu 1,3,6,12 bulan. Dengan setoran minimal Rp.500.000,00. Nisbah bagi hasil 20% (1 bulan), 45% (3 bulan), 50% (6 bulan) dan 55% (12 bulan) dari pendapatan BMT.
b.    Produk Pembiayaan
1)   Murabahah
Berdasarkan prinsip jual beli, pembiayaan ini merupakan pembiayaan untuk keperluan pembelian barang konsumsi maupun alat pendukung usaha. Transaksi jual beli barang yang dibutuhkan anggota/nasabah dengan pembayaran angsuran dan atau tangguhan.Margin keuntungan BMT melalui kesepakatan kedua pihak.
2)   Mudharobah
Bentuk kerjasama usaha antara BMT dan nasabah, dimana BMT (shahibul maal) menyediakan dana 100%, sedangkan nasabah sebagai pengelola dana untuk pengembangan usahanya. Keuntungan usaha dibagikan berdasarkan kesempatan dalam bentuk nisbah.
3)   Musyarokah
Musyarakah  merupakan akad berdasarkan prinsip kerjasama usaha dengan sistem bagi hasil yang merupakan kerjasama antara BMT Dana Sejahtera dengan anggota dimana pendanaan disediakan kedua belah pihak. Nisbah bagi hasil diperoleh melalui kesepakatan kesepakatan kedua belah pihak.
4)   Ijarah
Berdasarkan prinsip sewa-menyewa, yaitu untuk memenuhi kebutuhan anggota untuk menyewa aset pribadi maupun untuk usaha. Biaya sewa dan cara pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua pihak.
5)   Al Qord
Merupakan pinjaman kebaikan yang digunakan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek dalam hal usaha kecil dan keperluan sosial. Dana dikembalikan sebesar peminjaman awal tanpa dikenakan bagi hasil.
Syarat-syarat pembiayaan untuk perseorangan:
1)   Menjadi anggota koperasi
a)    Membayar setoran pokok Rp 50.000,-
b)   Membayar setoran modal koperasi Rp 100.000,- (boleh dicicil). SMK dapat dipergantikan namanya/dijual.
2)   Mengisi formulir yang tersedia di BMT Dana Sejahtera selengkap-lengkapnya.
3)   Menyerahkan foto copy KTP/ID Karyawan serta suami/istri
4)   Menyerahkan Foto copy Kartu Keluarga
5)   Menyerahkan foto copy slip gaji (jika ada)
6)   Surat kuasa pemotongan gaji (untuk karyawan)
7)   Fotocopy rekening 3 bulan terakhir
8)   Menyerahkan jaminan yang berupa
a)    BPKB
(1)     Fc BPKB dan faktur/penyertaan dealer
(2)     Fc STNK
(3)     Kwitansi bermaterai (dua lembar)
b)   Sertifikat
(1)      Fc Sertifikat
(2)     Fc IMB
(3)     Fc PBB
Syarat pembiayaan untuk perusahaan/ lembaga:
1)   Mengisi formulir yang tersedia di BMT Dana Sejahtera selengkap-lengkapnya.
2)   Menyerahkan daftar nama perusahaan
3)   Menyerahkan foto copy SIUP dan TDP
4)   Menyerahkan foto copy Akta pendirian dan Perubahannya
5)   Foto copy Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
6)   Foto copy NP

D.           Struktur Organisasi
Struktur organisasi BMT Dana Sejahtera tergambar dalam bagan dibawahini:
Bagian Keuangan
Bagian Pembiayaan
Bagian Pemasaran
Teller
Manager
TAHUNAN

Marketing
Pengurus
Rapat Anggota  Tahunan
DEWAN PENGAWAS
Manajemen
DEWAN PENGAWAS
Syari’ah
Gambar1: Struktur Organisasi BMT Dana Sejahtera
Job Description (Hak dan Kewajiban)
1.        Rapat Anggota
a.    Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
b.    Menetapkan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan perubahan AD/ART
c.    Menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan permodalan BMT
d.   Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas
e.    Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT, serta mengesahkan laporan keuangan
f.     Mengesahkan laporan pengurus
g.    Mengesahkan laporan pengawas
h.    Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha
i.      Melakukan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran BMT
2.        Pengurus
a.    Dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b.    Bertanggung jawab kepada rapat anggota
c.    Bersinergi dengan pengelola mengajukan rencana kerja sertarencana pendapatan dan anggaran belanja BMT



3.        Pengawas
a.    Dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b.    Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan BMT.
c.    Melaporkan hasil pengawasan secara tertulis kepada Rapat Anggota Tahuna (RAT).
4.        Manajer
a.    Dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b.    Sebagai penanggungjawab kegiatan haria BMT
c.    Koordinator seluruh pengelola
5.        Bagian Keuangan
a.    Membuat laporan keuangan
b.    Mengoreksi data yang masuk
c.    Mengaudit data-data yang masuk
6.        Bagian Teller
a.    Melayani nasabah
b.    Menghitung kas masuk dan kas keluar
c.    Membuat buku nasabah
7.        Bagian Pembiayaan
a.    Mengatasi atau menangani pembiayaan bermasalah dan pembiayaan macet
8.        Bagian Pemasaran
a.    Memasarkan produk BMT Dana Sejahtera
9.        Marketing
a.    Merekrut nasabah baru baik nasabah funding maupun nasabah financing.
BMT Dana Sejahtera memiliki pengurus, pengawas dan pengelola dengan rincian sebagai berikut :
PENGURUS
Ketua                                         : Hanifuddin
Sekretaris                                   : Supriyanto Raharjo.S.Pt
Bendahara                                 : Pratikna,S.Sos
PENGAWAS
Pengawas Syari’ah                    : H. Ahmad Sumiyanto,S.E,M.S.I
Dewan Pengawas Manajemen
Ketua                                         : Nur Sasmito,S.T,MM
Anggota                                     : Iswanta
                                                            : Machmud Nuriyanto
PENGELOLA 
Manager                                     : Yanuar Satriana
Bag. Keuangan                          : Marwani Astuti,A.Md
Bag. Pembiayaan                       : Rudi Fuat Suhendar,S.Pd
Bag. Marketing                          : Pratikna,S.Sos
Keamanan                                  : Wahyudi
           
Sumber Daya Insani (SDI) atau yang sering disebut dengan karyawan merupakan unsur utama dalam menjalankan aktivitas BMT Dana Sejahtera untuk mewujudkan visi dan misinya serta juga akan terus mengembangkan SDI tersebut baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

E.            Strategi Marketing BMT Dana Sejahtera
Marketing adalah proses penyusunan komonikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Strategi pemasaran merupakan hak yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran adalah suatu cara mencapai tuuan dari sebuah perusahaan. BMT Dana Sejahtera dalam mengembangkan dan memasarkan perusahaannya menggunakan beberapa strategi marketing, yaitu :
1.        Jemput Bola
BMT Dana Sejahtera langsung terjun ke lapangan memasarkann produk-produknya melalui sistem  Direct selling dan siap ke lapangan saat nasabah menelfon untuk melakukan simpanan karena berhalangan.
2.        Membuat leaflet (brosur)
Membuatleaflet (brosur) untuk lebih memberi informasi dan mengenalkan BMT Dana Sejahtera kepada masyarakat luas di beberapa tempat yang potensial.

3.        Pemberian bantuan
Memberikan bantuan bagi anak-anak yatim dan dhuafa serta masyarakat yang membutuhkan , secara tidak langsung memasarkan BMT Dana Sejahtera kepada masyarakat.
4.        Pemberian Nama Perusahaan
Pemberian nama BMT Dana Sejahtera secara tidak langsung untuk memasarkan kepada masyarakat umum. Diantaranya yaitu: pemberian nama BMT pada kop surat.
5.        Pembuatan Kalender dan Payung
BMT Dana Sejahtera membuat kalender dan payung perusahaannya untuk lebih dikenal masyarakat luas akan profil, produk-produk yang digunakan akan diberikan kepada pihak-pihak terkait sebagai salah satu langkah dalam memasarkan BMT Dana Sejahtera.
6.        Mengadakan Gemilang Pesta Rakyat
Gemilang Pesta Rakyat merupakan salah satu cara untuk memotivasi masyarakat dalam hal membuka rekening, memperbanyak tabungan, serta mengangsur tepat waktu. Karena masyarakat yang mau membuka rekening, menabung, dan membayar angsuran tepat waktu akan mendapatkan kupon yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik. Ini merupakan kerjasama antara BMT Dana Sejahtera dengan As Salam Group.


F.            Perkembangan Perusahaan
1.        Perkembangan SDI
Tabel 2
Perkembangan Sumber Daya Insani
Th 2003 – Th 2013

Tahun
Jumlah Karyawan
Keterangan
2003-2005
6 orang
Manager
Akunting
Keuangan dan teller
Marketing
2006
7 orang
Manager
Akunting
Teller
Marketing
2007
7 orang
Manager
Akunting
Teller
Marketing
2008
7 orang
Manager
Akunting
Teller
Marketing
2009
9 orang
Manager
Akunting
Teller
Marketing
Petugas Keamanan
Petugas Jaga Malam
2010
9 orang
Manager
Akunting
Teller
Marketing
Petugas Keamanan
Petugas Jaga Malam
2011
6 orang
Manager dan Marketing
Akunting
Teller
Marketing
Petugas Jaga Malam
2012
6 orang
Manager dan Marketing
Akunting dan Teller
Marketing
Petugas Jaga Malam
2013
6 orang
Manager dan Marketing
Akunting dan Teller
Marketing
Petugas Jaga Malam
Sumber: BMT Dana Sejahtera
a.    Pengembangan SDI
Dalam meningkatkan kualitas SDI BMT Dana Sejahtera maka seluruh pengelola, pengurus, maupun pengawas akan mengikuti berbagai pelatihan, mengadakan studi banding serta meningkatkan kualitas kerohaniahan dengan mengikuti pengajian, tadarus setiap pagi, hafalan surat, dan solat dhuha maupun tahajud.
b.    Budaya Kerja
Budaya kerja yang terbina pada BMT Dana Sejahtera adalah adanya rasa kekeluargaan. Tidak ada gap antara karyawan dan pengurus ataupun antara karyawan satu dengan karyawan yang lain dalam berkomunikasi, semua bebas bertanya dan berdiskusi serta bekerjasama apabila terjadi kesulitan ataupun ada sesuatu yang kurang dipahami dalam menjalankan tugasnya. Sehingga BMT Dana Sejahtera dapat dikatakan mampu menumbuhkan sifat saling bekerjasama, saling belajar dan mengajar dalam kinerjanya.
2.        Pertumbuhan Asset
Asset (total aktiva) adalah jumlah keseluruhan harta yang dimiliki perusahaan guna membantu operasional perusahaan, baik yang berupa kas dan hampir sama dengan kas, piutang, biaya-biaya dibayar di muka maupun pembiayaan yang tersalur kepada nasabah serta aktiva tetap, agunan dan aktiva lainnya.
Tabel 3
Perkembangan Asset BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2013
No
Tahun
Asset
1
2004
Rp 156.550.378,40
2
2005
Rp 385.597.249,85
3
2006
Rp 688.690.303,47
4
2007
Rp 1.242.544.593,00
5
2008
Rp 2.007.632.186,22
6
2009
Rp 2.345.024.597,00
7
2010
Rp 2.287.691.180,00
8
2011
Rp 2.544.872.751,00
9
2013
Rp 3.390.754.044,00
Sumber: BMT Dana Sejahtera
3.        Pertumbuhan Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh oleh perusahaan dari seluruh opersionalnya. BMT Dana Sejahtera merintis perusahaannya dengan modal awal Rp. 20.000.000,- sehingga dengan modal tersebut dapat mengembangkan pendapatan dari tahun ke tahun.
Tabel 4
Perkembangan Pendapatan BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2011
No
Tahun
Pendapatan
1
2004
Rp 35.404.457,59
2
2005
Rp 80.305.979,00
3
2006
Rp 142.035.587,00
4
2007
Rp 195.464.430,00
5
2008
Rp 327.031.195,00
6
2009
Rp 448.261.575,00
7
2010
Rp 413.991.690,00
8
2011
Rp 411.266.519,00
Sumber: BMT Dana Sejahtera


4.        Pertumbuhan Laba
Laba diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan biaya yang didapatkan oleh perusahaan. Pertumbuhan laba dari tahun 2005-2011 sebagai berikut:
Tabel 5
Perkembangan Laba BMT Dana Sejahtera
Th 2005- Th 2013
No
Tahun
Jumlah Laba
1
2005
Rp 9.100.842,77
2
2006
Rp 9.304.619,00
3
2007
Rp 10.751.394,00
4
2008
Rp 23.862.735,00
5
2009
Rp 24.464.507,00
6
2010
Rp 27.009.615,00
7
2011
Rp 30.463.072,00
8
2013
Rp 31.817.197,00
Sumber: BMT Dana Sejahtera
5.        Perkembangan Pembiayaan
Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri (perusahaan) maupun dijalankan oleh orang lain.
Tabel 6
Perkembangan Pembiayaan BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2013
No
Tahun
Pembiayaan
1
2004
Rp 74.626.750,13
2
2005
Rp 281.482.080,31
3
2006
Rp 519.925.430,30
4
2007
Rp 786.160.001,00
5
2008
Rp 1.587.341.020,96
6
2009
Rp 1.669.485.736,00
7
2010
Rp 1.466.029.805,00
8
2011
Rp 2.039.481.857,00
9
2013
Rp 1.529.795.533,00
    Sumber: BMT Dana Sejahtera

BAB II
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN

A.      Data Kegiatan Harian
Sistem Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada mahasiswa IBS STEI Yogyakarta merupakan sistem yang bersifat wajib bagi mahasiswanya untuk kuliah diluar kampus atau lapangan secara langsung. Penyusun melaksanakan KKL pada BMT Dana Sejahtera selama 12 hari kerja. Sesuai dengan surat pengantar KKL, kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Desember 2013 sampai tanggal 31 Desember 2013. Adapun kegiatan yang penyusun lakukan di BMT Dana Sejatera selama 12 hari, adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Data Kegiatan Harian Mahasiswa
Kuliah Kerja Lapangan

No
Hari tanggal
Jam
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Kegiatan
1.
Selasa 17 Desember 2013
07.45 - 15.00
-    Pembekalan
-    Bagian Teller
-       Pemberian materi dan perkenalan
-       Menerima nasabah pembiayaan (membantu mengisi formulir)
-       Entri data surat tagihan nasabah
-       Setor SPT Masa Pajak Penghasilan ke kantor pajak wates Kulon Progo
-       Entri Data Nasabah
2.
Rabu 18 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian Teller
-    Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT Dana Sejahtera
-    Entri data nasabah
-    Menstempel kupon BMT Dana  Sejahtera
-    Menghitung jumlah uang masuk (kas)

3.
Kamis 19 Desember 2013
08.00 – 15.00
-    Bagian Marketing
-    Entri data-data calon peserta BMT Dana Sejahtera
-    Membuat surat tagihan untuk nasabah
4.
Jum’at 20 Desember 2013
08.00 – 15.00
Bagian marketing
-    Shering bersama manajer BMT Dana Sejahtera terkait BMT, Produk, dan lainnya
-    Melengkapi data-data nasabah calon peserta
5.
Sabtu 21 Desember 2013
08.00 – 12.00
-   Bagian teller
-    Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT Dana Sejahtera
-    Melengkapi data-data nasabah calon peserta
6.
Senin 23 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian teller
-    Entri data-data calon peserta BMT Dana Sejahtera
-    Melengkapi data-data nasabah calon peserta
7.
Selasa 24 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian marketing
-    Pemberian materi mengenai marketing (dari proses funding sampai financing)
-    Menerima nasabah tabungan
-    Ikut marketing menemui mitra (mengambil tabungan dan menyerahkan surat tagihan)
8.
Kamis 26 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian marketing
-    Membungkus doorprize untuk pesta rakyat
9.
Jum’at 27 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian teller
-    Mengecek daftar nasabah calon peserta BMT Dana Sejahtera
10.
Sabtu 28 Desember 2013
08.00 – 12.00
-   Bagian teller
-    Melengkapi data-data nasabah calon peserta BMT Dana Sejahtera
-    Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT Dana Sejahtera
-    Melengkapi data-data nasabah calon peserta
11.
Senin 30 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian marketing
-    Mengepack Kalender
-    Membuat daftar hadir
-    Menerima nasabah angsuran
-    Mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi
12.
Selasa 31 Desember 2013
08.00 – 15.00
-   Bagian teller
-    Menghitung dan mencocokkan jumlah uang dengan yang tertera pada slip
-    Menerima nasabah penarikan
-    Menghitung uang dan  mengelompokkan sesuai nominal

Dalam melaksanakan kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL), penyusun membuat data kegiatan harian sebagai pegangan dalam menjalankan aktivitas KKL dan juga sebagai lembar evaluasi apakah kegiatan yang direncanakan dapat direalisasikan dengan optimal.

B.       Pembahasan
Penyusun melaksanakan KKL pada BMT Dana Sejahtera selama 12 hari kerja tertanggal 17 Desember 2013 sampai tanggal 31 Desember 2013. Adapun hari kerja BMT Dana Sejahtera sebagai berikut:
Tabel 8
Jam Kerja BMT Dana Sejahtera

Hari
Jam Kerja
Jam istirahat
Senin – Kamis
08.00 – 15.00
12.00 – 13.00
Jum’at
08.00 – 15.00
11.00 – 13.00
Sabtu
08.00 – 12.00
-
           Sumber: BMT Dana Sejahtera
Pada KKL ini, penyusun diberi kesempatan untuk membantu bagian teller yaitu membantu menerima nasabah tabungan, penarikan, angsuran dan pembiayaan, melakukan entri data nasabah, fotocopy surat permohonan menjadi anggota, menstempel kupon, menghitung uang masuk, melakukan entri data calon peserta, melengkapi data nasabah calon peserta,  mengecek daftar nasabah calon peserta, membuat daftar hadir, mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi, mencocokkan jumlah uang dengan slip, serta mengelompokkan uang sesuai nominal. Kemudian dibagian Keuangan penyusun membantu menyetorkan SPT Masa pajak penghasilan ke kantor pajak. Di bagian Marketing penyusun membantu mengentri data surat tagihan nasabah, membuat surat tagihan, menemui mitra dalam mengambil tabungan dan menyerahkan surat taguhan, membungkus doorprize, serta mengepack kalender yang akan dibagikan kepada nasabah.
Dari data kegiatan harian, penyusun dikategorikan dapat merealisasikan rencana kegiatan yang telah dibuat. Dari data tersebut dapat dilihat beberapa pokok item yang dilakukan penyusun, yaitu:
1.        Pembekalan
Kegiatan pertama yang dilakukan oleh penyusun adalah pembekalan, yaitu pengenalan BMT Dana Sejahtera, pengenalan produk yang ada di  BMT Dana Sejahtera, Pengenalan tugas karyawan di BMT Dana Sejahtera, serta melakukan perkenalan dengan karyawan BMT Dana Sejahtera. Hal ini dilakukan agar penyusun dapat termotivasi untuk melakukan kegiatan KKL dan memahami mekanisme yang ada di BMT Dana Sejahtera.
2.        Teller
Pada bagian teller, penyususn membantu membantu menerima nasabah tabungan, penarikan, angsuran dan pembiayaan, melakukan entri data nasabah, menghitung uang masuk, melakukan entri data calon peserta, melengkapi data nasabah calon peserta,  mengecek daftar nasabah calon peserta, mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi, mencocokkan jumlah uang dengan slip, serta mengelompokkan uang sesuai nominal.
3.        Keuangan
Pada bagian ini penyusun membantu menyetorkan SPT Masa pajak penghasilan ke kantor pajak yang berada di Wates Kulon Progo pada tanggal 17 Desember 2013.
4.        Marketing
Pada bagian ini penyusun membantu dalam mengentri data surat tagihan nasabah, membuat surat tagihan serta menemui mitra dalam mengambil tabungan dan menyerahkan surat tagihan.
Semua tugas-tugas tersebut dilakukan oleh penyusun untuk menambah wawasan mengenai BMT Dana Sejahtera serta untuk melengkapi data dalam penyusunan laporan KKL.

C.           Operasional Teller
1.        Prosedur Persiapan teller sebelum kas dibuka untuk umum
Teller memindahkan uang tunai ke dalam laci meja teller yang sebelumnya uang dihitung jumlahnya. Persiapkan peralatan teller seperti stempel dan bantalannya untuk mengesahkan transaksi yang akan diproses pada hari itu, serta bolpoint untuk tanda tangan pengesahan transaksi yang diproses hari itu. Kemudian menyalakan komputer dan printer untuk mencetak transaksi pada buku tabungan.

2.        Prosedur Setoran Tunai
a.    Anggota/penyetor mengisi slip setoran yang terdiri dari tanggal, no rekening, nama pemilik rekening, alamat penyetor, jumlah setoran, untuk setoran apa, serta tanda tangan. Jika penyetor tidak bisa menulis, maka tugas teller adalah menuliskan untuk penyetor.
b.    Teller menghitung uang yang disetor, mencocokkan jumlah uang kas dengan  uang yang tertera pada slip. Jika jumlah sama maka teller akan mengesahkan transaksi dengan membubuhkan tanda tangan dan stempel pada slip setoran.
c.    Teller mengentri data setoran kedalam rekening penyetor, kemudian mengeprint pada buku tabungan. Kemudian teller membubuhkan tanda tangan dan stempel pada buku tabungan.
d.   Teller menyerahkan copy slip setoran kepada penyetor sebagai tanda terima setoran.
e.    Buku tabungan dikembalikan kepada penyetor
f.     Slip setoran beserta uang setoran dijadikan satu dan diikat agar tidak terpisah dan memudahkan untuk mengecek ulang transaksi.
3.        Prosedur Penerimaan Nasabah Pembiayaan.
a.    Anggota melakukan pengajuan pembiayaan dengan membawa persyaratan seperti fc KTP pemohon dan Suami/Istri, Fc. Kartu Keluarga, Fc Jaminan.

b.    Teller memberikan aplikasi permohonan yang harus diisi lengkap oleh pemohon seperti Data Pemohon, Data Suami/Istri, Data Penjamin, Data Keuangan, Data Jaminan,dll dengan tanda tangan pemohon dan suami/istri.
c.    Permohonan akan diproses oleh bagian marketing, yaitu dilakukan survei.
d.   Jika memenuhi syarat dan lolos survei maka yang selanjutnya adalah kesepakatan bagi hasil dan penandatanganan akad
e.    Pencairan dana dan pemberian kartu angsuran dilakukan di teller.
4.        Prosedur Penutupan Operasional Harian Teller
a.    Akhir hari teller diwajibkan untuk memeriksa ulang Buku Kas Hariannya untuk menguji kebenaran hasil pencatatannya antara data/catatan pada Buku Mutasi Harian Kas dengan slip transaksinya, jika terjadi kesalahan pencatatan atau kesalahan lainnya lakukan segera koreksinya. Setelah seluruh pencatatan telah dibukukan dengan baik dan benar lakukan proses selanjutnya.
b.    Lakukan perhitungan arus kas dan hitung jumlah (fisik) uang kas yang ada didalam kotak uangnya. Catat terlebih dahulu jumlah dan pecahannya kedalam daftar rincian pemeriksaan kas pada kolom yang tersedia.
c.    Cocokkan saldo akhir dengan saldo kas fisik yang ada dalam kotak.
d.   Buat rangkuman jumlah mutasi-mutasi kas yang terjadi kedalam daftar rekapitulasi kas harian tersedia sebagai berikut:
1). Catat saldo awal kas hari kerja sebelumnya.
2). Daftar rekapitulasi kas harian berisi data sesuai kelompok penerimaannya, yakni:
a)    Simpanan Pokok
b)   Simpanan Wajib
c)    Tabungan
d)   Simpanan Berjangka
e)    Angsuran Pembiayaan
(1)      Angsuran pokok pembiayaan
(2)      Margin/Bagi hasil pembiayaan
f)    Penerimaan dari Bank
g)   Penerimaan lainnya
h)   Jumlahkan seluruh penerimaan
3). Daftar Rekapitulasi Kas Harian berisi data sesuai kelompok pengeluaran, yakni:
a)    Tabungan
b)   Simpanan Berjangka
c)    Pembiayaan
d)   Setoran ke Bank
e)    Pengeluaran Lainnya
f)    Jumlahkan seluruh pengeluaran
4). Hitung saldo akhir
e. Pindahkan saldo kas akhir yang ada di dalam Daftar Rekapitulasi Kas Harian kedalam form Daftar Rekapitulasi Kas Harian baru untuk membentuk saldo kas awal (untuk hari kerja berikutnya) pada kolom Saldo Awal Kas, beri tanggal formulir ini pada tanggal hari kerja berikutnya.
f. Simpan Daftar Rekapitulasi Kas Harian yag baru ke dalam kotak uang untuk dipakai pada hari kerja berikutnya.
g. Serahkan Buku Mutasi Harian Kas, Rincian pemeriksaan kas, rekapitulasi kas harian, kepada manajer untuk diketahui dan disetujui.
5.        Prosedur Penutupan Kas
a.    Teller memasukkan semua uang tunai, Daftar Rekapitulasi Kas Harian yang baru yang dipakai untuk hari kerja berikutnya, stempel teller, dan surat-surat berharga lainnya kedalam kotak uang teller.
b.    Manajer menghitung kembali uang tunai yang ada pada teller secara rinci dan mencocokkan jumlahnya dengan saldo uang tunai pada waktu penutupan yang tertulis di Daftar Rekapitulasi Kas Harian teller untuk hari itu dan saldo awal kas di Daftar Rekapitulasi Kas yang baru untuk hari kerja berikutnya.
c.    Uang yang sudah diperiksa kemudian disimpan kedalam brangkas
d.   Manajer mengunci kombinasi brangkas.


D.      Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk menilai kesiapan faktor. Hal ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada dalam keadaan beroperasi, atas dasar wawasan yang utuh (tidak parsial). Hasilnya memberikan gambaran fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan dalam perusahaan, berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh kesiapan faktor maka mengenali tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada fungsi yang bersangkutan, baik faktor internal maupun faktor eksternal, pada akhirnya keseluruhan fungsi menunjukan kesiapan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan data kegitan harian selama Kuliah Kerja Lapangan. BMT Dana Sejahtera dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, sebagai berikut :
Tabel 9
Analisis SWOT BMT Dana Sejahtera

Faktor-faktor
Hasil Penilaian Atas Tingkat Kesiapan Faktor
Siap
Tidak Siap
Internal
Kekuatan (Strength)
1.    Akad murni syari’ah
2.    Berjalan sesuai kaidah-kaidah syari’ah yang berlaku
3.    SDI Kompeten
4.    Memudahkan para orang tua siswa dalam membayar SPP
5.    Perkembangan BMT yang signifikan dari tahun ke tahun
6.    Layanan prima dan jemput bola
7.    Bertransaksi sekaligus beramal
8.    Layanan Pembayaran Listrik dan Telephon
9.    Teknologi yang sudah memadai (Komputerisasi)
10.    Lokasi Strategis
Kelemahan (Weakness)
1.    Publikasi dan promosi kurang gencar
2.    Edukasi tentang BMT Dana Sejahtera ke masyarakat kurang
3.    Jumlah karyawan yang minim



Faktor-faktor
Hasil Penilaian Atas Tingkat Kesiapan Faktor
Siap
Tidak Siap
Eksternal
Peluang (Opportunity)
1.      Booming ekonomi syari’ah
2.      Penduduk kulon progo, yogyakarta mayoritas muslim
3.      Memiliki mitra kerja yang berkeinginan bekerjasama
4.      Banyaknya segmen pasar yang belum dimaksimalkan termasuk pendidikan-pendidikan yang berbasic Islam terpadu
Ancaman (Threat)
1.    Semakin banyaknya lembaga keuangan (BMT) yang muncul
2.    Persepsi masyarakat tentang BMT sama dengan lembaga keuangan konvensional
3.    Banyaknya BMT yang bangkrut yang berpengaruh negative pada kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa BMT

1.        Strenght (Kekuatan)
            Akad-akad (simpanan dan pembiayaan) yang terdapat pada BMT Dana Sejahtera menggunakan akad murni syari’ah, yaitu akad pada produk simpanan mudharabah,simpanan Qurban dan Aqiqah, Dana Pendidikan, Simpanan Walimah, Simpanan Haji dan Umroh, Simpanan Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan, Mudharabah,Murabahah, Musyarakah, Ijaroh, dan Al-Qordh.Selain itu, semua transaksi pada produk-produk BMT Dana Sejahtera berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah syari’ah yang berlaku.
            Kekuatan BMT Dana Sejahtera adalah memiliki SDI yang kompeten. Selain itu, BMT Dana Sejahtera juga memudahkan para orang tua siswa dalam membayar SPP pendidikan anak-anaknya yaitu dengan adanya simpanan pendidikan. Sehingga mempengaruhi perkembangan BMT Dana Sejahtera yang signifikan dari tahun ke tahun.
            BMT Dana Sejahtera memberikan pelayanan bagi nasabah dengan pelayanan prima, melakukan strategi marketing berupa jemput bola yang langsung terjun ke lapangan memasarkan produk-produknya melalui Direct Selling dan siap ke lapangan saat nasabah menelephon untuk melakukan simpanan karena berhalangan. Kemudian melakukan transaksi khususnya pada produk pembiayaan, tidak hanya bertransaksi namun melakukannya sekaligus beramal karena apabila ada keterlambatan penyetoran, BMT Dana Sejahtera memberi waktu sampai nasabah mampu untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, BMT Dana Sejahtera juga memberikan layanan pembayaran listrik dan telephon yang memudahkan nasabah.
            Tersedianya teknologi yang memadai memudahkan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga dapat optimal dalam melaksanakan tanggungjawabnya untuk bekerja. Selain itu letak BMT Dana Sejahtera yang strategis yaitu di pusat kota kecamatan galur yang dekat dengan Jalan Raya Utama, Pasar, Sekolah, Toko-toko dll yang dapat mempermudah BMT dalam mengembangkan usahanya.
2.        Weakness (Kelemahan)
            Dari segi marketingnya, BMT Dana Sejahtera kurang gencar melakukan publikasi dan promosi serta edukasi pada masyarakat tentang BMT sendiri melalui media cetak ataupun media elektronik. BMT Dana Sejahtera juga memiliki karyawan yang jumlahnya minim sehingga satu karyawan yang seharusnya memegang satu job harus memegang beberapa job sekaligus, ini akan mempengaruhi kinerja karyawan.
3.        Opportunity (Peluang)
            Dengan penduduk Yogyakarta khususnya Kulon Progo yang mayoritas muslim adalah peluang besar bagi boomingnya ekonomi syari’ah didukung dengan banyaknya segmen pasar yang belum maksimal. Apalagi dengan perkembangan BMT Dana Sejahtera dari tahun ke tahun yang terus meningkat menjadikan BMT ini memiliki kerja yang berkeinginan menjalin kerjasama.
4.        Threat (Ancaman)
        Kurangnya sosialisasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya riba, mengundang persepsi mereka bahwa BMT sama dengan lembaga keuangan konvensional. Sehingga hal tersebut menjadi ancaman bagi perkembangan BMT Dana Sejahtera itu sendiri. Begitu halnya semakin banyak kemunculan BMT-BMT baru menimbulkan persaingan yang ketat.
        Banyaknya BMT-BMT yang bangkrut ikut memberikan pengaruh negative pada kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa BMT sehingga kebanyakan masyarakat menghindari terlibat dalam transaksi di BMT.


E.            Solusi
       Berdasarkan hasil analisis SWOT BMT Dana Sejahtera,  penyusun memiliki beberapa solusi yang perlu diperhatikan dengan tujuan untuk dijadikan bahan pertimbangan serta masukan dalam menghadapi kelemahan maupun tantangan pengembangan BMT Dana Sejahtera. Beberapa solusi tersebut adalah:
1.        Meningkatkan publikasi BMT Dana Sejahtera terhadap masyarakat luas misalnya dengan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, mengadakan kegiatan bakti sosial, pemasangan iklan di media cetak ataupun elektonik (radio atau web site).
2.        Memberikan pendidikan dan pemahaman tentang BMT Dana Sejahtera kepada masyarakat, sehingga masyarakat percaya untuk bertransaksi di BMT Dana Sejahtera. Misalnya diawali dengan memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK, karena ibu-ibu PKK memiliki potensi yang cukup banyak untuk menyebarkan informasi yang mereka dapat.
3.        Menambah Karyawan yang berkompeten agar operasional BMT Dana Sejahtera dapat berjalan maksimal, karena dengan karyawan yang merangkap pekerjaan akan menurunkan tingkat kinerja.
4.        Memaksimalkan peluang yang ada, misalnya dengan memberikan edukasi tentang riba yang terdapat pada bank konvensional. Karena sebagian besar penduduk kulon progo beragama islam, maka akan mempermudah dalam penyampaian dan meningkatkan kepercayaan terhadap Lembaga keuangan syariah terutama BMT Dana Sejahtera.
5.        Memperluas segmen pasar, menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah yang mempunyai basic Islam terpadu.
6.        Dengan semakin banyaknya pesaing, maka BMT Dana Sejahtera harus selalu meningkatkan pelayanan, promosi, serta harus up date tentang perkembangan dalam lembaga keuangan syariah khususnya BMT.












BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
       Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        BMT Dana Sejahtera merupakan Lembaga Keuangan Syari’ah yang berbadan hukum koperasi dengan nomor 17/BH/KPTS/X/2005. Aktivitas BMT Dana Sejahtera tidak terbatas pada bisnis saja namun juga didasarkan pada Syari’ah Islam sebagai landasan berpijak dalam bermuamalah.
2.        BMT Dana Sejahtera hadir untuk memberikan kontribusi dalam rangka menyelamatkan masyarakat dari rentenir, menyebarkan syari’at Islam melalui ekonomi syari’ah, mensejahterakan masyarakat, dan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta memperluas lapangan pekerjaan melalui penumbuhan sektor UKM.
3.        BMT Dana Sejahtera mengembangkan perusahaannya dengan beberapa produk syariah, seperti: simpanan mudharabah,simpanan Qurban dan Aqiqah, Dana Pendidikan, Simpanan Walimah, Simpanan Haji dan Umroh, Simpanan Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan, Mudharabah,Murabahah, Musyarakah, Ijaroh, dan Al-Qordh. Hingga september 2013 BMT Dana Sejahtera telah mencapai total asset sebesar RP 3.390.754.044,-
4.        Dari hasil analisis SWOT pada BMT Dana Sejahtera disimpulkan bahwa BMT Dana Sejahtera memiliki kesiapan yang cukup besar dan signifikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari faktor kekuatan dan peluang lebih banyak dibanding faktor kelemahan dan ancaman. Sehingga hanya diperlukan usaha optimal serta pembenahan kinerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

B.            Saran
       Berdasarkan hasil pengamatan penyusun selama KKL pada BMT Dana Sejahtera, penyusun menyimpulkan terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan dengan tujuan untuk dijadikan bahan pertimbangan serta masukan dalam memperbaiki kinerja BMT Dana Sejahtera. Beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Mengadakan breafing setiap pagi sebelum aktivitas kerja dimulai sehingga sedikit demi sedikit SDI akan terbiasa dengan komunikasi yang efektif. Dalam breafing diawali tilawah Al-Qur’an untuk penguatan ruhiyah dilanjutkan dengan rencana kerja yang dilaksanakan hari itu agar perkembangan BMT terus terpantau.
2.        Mengadakan kajian keislaman dan kajian tentang Lembaga keuangan syariah seminggu sekali untuk meningkatkan kualitas SDI.
3.        Meningkatkan kualitas layanan. Baik melalui program-program khusus maupun memberikan reward kecil bagi nasabah yang berprestasi.
4.        Meningkatkan skill SDI BMT Dana Sejahtera dengan mengikuti atau mengadakan training dalam membentuk SDI yang kompeten dan profesional. Sehingga mampu menunjang perkembangan BMT kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar