BAB I
LINGKUP DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
A.
Sejarah
Berdirinya BMT Dana Sejahtera
1. Proses
Pendirian BMT Dana Sejahtera
BMT Dana Sejahtera
berdiri tanggal 1 Oktober 2003. BMT inididirikan oleh beberapa pemuda yang terdiri atas Tim
inisiator sekaligus tim pendiri BMT Dana Sejahtera yaitu: Ahmad Sumianto,
Hanifuddin, Nur Sasmito, Yanuar Satriana, Edi Susilo dengan jumlah anggota
pendiri awal 30 orang. Mereka mempunyai pemikiran tentang keadaan perekonomian
dan lapangan pekerjaan di daerah Kulon Progo. Pendirian BMT Dana Sejahtera ini
merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi dan memperluas lapangan pekerjaan.
Untuk menunjang
operasionalnya, BMT Dana sejahtera
menyewa rumah untuk kantor yang letaknya sangat strategis di pusat kota
kecamatan Galur di Jalan Raya Brosot No.
30 Dusun III Pulo Brosot Kecamatan Galur. Dengan target mitra para petani, pedagang,
sektor UKM dan para pedagang kecil.
Untuk meningkatkan
pelayanan dan keamanan anggota, maka pada tanggal 25 Oktober 2005 BMT Dana
Sejahtera resmi berbadan hukum koperasi nomor badan hukum : 17/BH/KPTS/X/2005
dengan wilayah operasional Propinsi D.I Yogyakarta. Hal ini untuk menguatkan
legalitas lembaga dan kepercayaan masyarakat.
BMT Dana Sejahtera
berdiri dengan 3 alasan yaitu :
a. Bisnis
BMT Dana Sejahtera
adalah patner dalam bisnis dan muamalah yang berorientasi pada profit dan
kepuasan mitra serta menjenjung tinggi profesionalisme.
b. Syari’ah
BMT Dana Sejahtera
tidak hanya sekedar berbisnis namun lebih dari itu, karena aktivitasnya
didasarkan Syari’ah Islam sebagai landasan berpijak dalam bermuamalah.
c. Teknologi
BMT
Dana Sejahtera menjalankan operasionalnya dengan dukungan teknologi.
Perkembangan
jumlah keanggotaan BMT Dana Sejahtera sejak tahun 2005-20011 yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Anggota BMT Dana Sejahtera
Th 2005 - Th 2012
Tahun
|
Anggota Tetap
|
Anggota Luar Biasa
|
Calon Anggota
|
2005
|
30
|
-
|
940
|
2006
|
33
|
-
|
1043
|
2007
|
36
|
-
|
1398
|
2008
|
36
|
-
|
1009
|
2009
|
36
|
-
|
1263
|
2010
|
52
|
-
|
1408
|
2011
|
52
|
-
|
1460
|
2012
|
52
|
-
|
1460
|
Sumber:
BMT Dana Sejahtera
2. Kelembagaan
Nama Lembaga : Baitul Maal wat Tamwil (BMT) DANA
SEJAHTERA
Badan Hukum : Koperasi Simpan Pinjam
Nomor Badan Hukum : 17/BH/KPTS/X/2005
Berdiri Sejak : 1 Oktober 2003
Operasional BMT Sejak : 1 Oktober 2003
Jumlah Anggota BMT : 1460
Alamat Surat : Jl. Raya Brosot No. 30 Brosot Galur Kulon Progo
Alamat BMT : Jl. Raya Brosot No. 30 Brosot Galur Kulon Progo
Telepon :
0274-7495547, 7476640
NPWP :
02.544.038.9-542.000
SIUP :
510.13/SIUP.PM/X/2006
TDP :
120426500088
SITU :
503/ST.P/101/V/2010
HO :
503/IG.P/131/V/2010
3. Perkembangan BMT
Dana Sejahtera
BMT Dana Sejahtera
berdiri tanggal 01 Oktober 2003 sekaligus beroperasional pertama di Jalan Raya
Brosot No. 30 Dusun III Pulo Brosot Kecamatan Galur. Dengan modal awal Rp
20.000.000,- seiring berjalannya waktu perkembangan BMT semakin tampak dengan
kepercayaan pengurus kepada pengelola untuk mengembangkan BMT dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat luas. Dari hasil yang kecil, kini BMT bisa dikatakan
sudah bisa mendapatkan profit yang dapat menutupi biaya operasional dan gaji
pengelola juga mampu memberikan bagi hasil bagi penabung.
Perkembangan BMT Dana
Sejahtera dari sisi asset tahun 2004 berjumlah Rp 156.550.378,40, tahun 2005
berjumlah Rp 385.597.249,85, tahun 2006 berjumlah Rp 688.690.303,47, tahun 2007
berjumlah Rp 1.242.544.593,-, tahun 2008 berjumlah Rp 2.007.632.186,22, tahun
2009 berjumlah Rp 2.345.024.597,-, tahun 2010 berjumlah Rp 2.287.691.180,-,
tahun 2011 berjumlah Rp 2.544.872.751,-, dan sampai September 2013 asset BMT
Dana Sejahtera berjumlah Rp 3.390.754.044,-.
Perkembangan dari sisi pelemparan
dana/pembiayaan BMT Dana Sejahtera padatahun 2004 sebesarRp 74.626.750,13,-,
tahun 2005 sebesarRp 281.482.080,31, tahun 2006 sebesar Rp 519.925.430,30,
tahun 2007 sebesar Rp 786.160.001,-, tahun 2008 sebesar Rp 1.587.341.020,96,
tahun 2009 sebesar Rp1.669.485.736,-, tahun 2010 sebesar Rp 1.466.029.805,-
tahun 2011 sebesar Rp 2.039.481.857,-, dan sampai September 2013 jumlah pembiayaan
BMT Dana Sejahtera sebesar Rp 1.529.795.533,-.
Sedangkan pendapatan
BMT Dana Sejahtera tahun 2004 sebesar Rp
35.404.457,59, tahun 2005 sebesar Rp 80.305.979,-, tahun 2006 sebesar Rp
142.035.587,-, tahun 2007 sebesar Rp 195.464.430,-, tahun 2008 sebesar Rp
327.031.195,-, tahun 2009 sebesar Rp 448.261.575,-, tahun 2010 sebesar Rp
413.991.690,-, dan tahun 2011 sebesar Rp 411.266.519,-.
BMT Dana Sejahtera
mulai memperoleh laba pada tahun 2005 sebesar Rp 9.100.842,77, tahun 2006
jumlah laba sebesar Rp 9.304.619,-, tahun 2007 sebesar Rp 10.751.394,-, tahun
2008 sebesar Rp 23.862.735,-, tahun 2009 sebesarRp 24.464.507,-, tahun 2010
sebesarRp 27.009.615,-, tahun 2011 sebesarRp 30.463.072,-, serta laba sampai
September 2013 sebesar Rp 31.817.197,-.
B.
Visi, Misi dan Tujuan
BMT Dana Sejahtera
1.
Visi
Menjadi BMT
yang professional dengan didukung sector riil yang tangguh
2.
Misi
a.
Menghimpun simpanan dari anggota dan pihak ketiga
b.
Menerapkan pembiayaan pola syariah dengan system bagi
hasil, jual beli, sewa beli, dan lainnya.
c.
Menghimpun dan mengeluarkan zakat, infaq, shodaqoh dan
wakaf.
3.
Tujuan
a.
Memasyarakatkan muamalah (bisnis) yang Islami, dengan
menghapus riba dan menggantinya dengan shadaqoh, serta perdagangan yang adil
dan menguntungkan.
b.
Menggali dan memberdayakan potensi umat dengan pola bagi
hasil.
C.
Produk yang Dikembangkan
Dalam memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, BMT Dana
Sejahtera menyediakan produk-produk yang ditawarkan, diantaranya yaitu:
1.
Baitul Maal
Merupakan
bagian dari kegiatan BMT Dana Sejahtera dalam bentuk sosial yaitu penghimpunan
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan
secara Cuma-cuma dengan niat karena Allah SWT tanpa mengharapkan imbal hasil :
a.
Menghimpun
Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (ZISWAF)
b.
Menyalurkan dana
ZISWAF kepada masyarakat melalui :
1)
Program “
Beasiswa Peduli Generasi “ kepada anak sekolah yatim dan dhuafa
2)
Keagamaan:
Pembangunan Masjid, Pengajian (PHBI), Kegiatan TPA, Kegiatan Ramadhan, dan Qurban.
3)
Dana Sosial :
Santunan orang sakit, Fakir miskin, Pembangunan jalan, dan PHBN.
2.
Baitul Tamwil
a.
Produk Simpanan
1)
Simpanan Mudharabah
Simpanan
yang mana penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat sesuai
kebutuhan anggota. Dengan setoran awal minimal Rp.10.000,00 dan setoran
selanjutnya minimal Rp.5000,00. BMT Dana Sejahtera menetapkan nisbah bagi hasil
sebesar17% dari pendapatan BMT.
2) Simpanan
Qurban dan Aqiqoh
Simpanan
ini merupakan simpanan untuk perencanaan qurban dan aqiqoh.Dengan setoran awal
menimal Rp.20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00. Penarikan
minimal Satu bulan menjelang hari raya ‘Idul Adha atau Tujuh hari menjelang
Aqiqoh. Nisbah bagi hasil yang ditentukan sebesar 17% dari pendapatan BMT.
3) Simpanan
Pendidikan
Simpanan
ini merupakan simpanan untuk perencanaan biaya pendidikan (TK, SD,SMP,SMA, s.d
Perguruan Tinggi). Penarikan dapat dilakukan setiap tahun ajaran/ akademik baru
atau selama masa pendidikan sesuai dengan kesepakatan. Dengan setoran awal
minimal Rp.20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.10.000,00.Nisbah bagi
hasil yang ditentukan sebesar 18% dari pendapatan BMT.
4) Simpanan
Walimah
Simpanan
ini merupakan simpanan untuk perncanaan/keperluan pernikahan, dimana penarikan
dapat dilakukan saat menjelang pernikahan. Dengan setoran awal minimal
Rp.25.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.10.000,00.Nisbah bagi hasil
yang ditentukan sebesar 20% dari
pendapatan BMT.
5) Simpanan
Haji dan Umroh
Simpanan
ini merupakan simpanan untuk perencanaan haji dan umroh, dimana penarikan dapat
dilakukan menjelang keberangkatan haji/umroh. Dengan setoran awal minimal
Rp.100.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.50.000,00.Nisbah bagi hasil
yang telah ditentukan sebesar 20% dari pendapatan BMT.
6) Simpanan Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan
Simpanan
ini merupakan simpanan berjangka dengan jangka waktu 1,3,6,12 bulan. Dengan
setoran minimal Rp.500.000,00. Nisbah bagi hasil 20% (1 bulan), 45% (3 bulan),
50% (6 bulan) dan 55% (12 bulan) dari pendapatan BMT.
b. Produk
Pembiayaan
1) Murabahah
Berdasarkan
prinsip jual beli, pembiayaan ini merupakan pembiayaan untuk keperluan
pembelian barang konsumsi maupun alat pendukung usaha. Transaksi jual beli
barang yang dibutuhkan anggota/nasabah dengan pembayaran angsuran dan atau
tangguhan.Margin keuntungan BMT melalui kesepakatan kedua pihak.
2) Mudharobah
Bentuk
kerjasama usaha antara BMT dan nasabah, dimana BMT (shahibul maal)
menyediakan dana 100%, sedangkan nasabah sebagai pengelola dana untuk pengembangan
usahanya. Keuntungan usaha dibagikan berdasarkan kesempatan dalam bentuk
nisbah.
3) Musyarokah
Musyarakah merupakan akad berdasarkan prinsip kerjasama
usaha dengan sistem bagi hasil yang merupakan kerjasama antara BMT Dana
Sejahtera dengan anggota dimana pendanaan disediakan kedua belah pihak. Nisbah
bagi hasil diperoleh melalui kesepakatan kesepakatan kedua belah pihak.
4) Ijarah
Berdasarkan
prinsip sewa-menyewa, yaitu untuk memenuhi kebutuhan anggota untuk menyewa aset
pribadi maupun untuk usaha. Biaya sewa dan cara pembayaran sesuai dengan
kesepakatan kedua pihak.
5) Al
Qord
Merupakan
pinjaman kebaikan yang digunakan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat
dan berjangka pendek dalam hal usaha kecil dan keperluan sosial. Dana
dikembalikan sebesar peminjaman awal tanpa dikenakan bagi hasil.
Syarat-syarat
pembiayaan untuk perseorangan:
1) Menjadi
anggota koperasi
a) Membayar
setoran pokok Rp 50.000,-
b) Membayar
setoran modal koperasi Rp 100.000,- (boleh dicicil). SMK dapat dipergantikan
namanya/dijual.
2) Mengisi
formulir yang tersedia di BMT Dana Sejahtera selengkap-lengkapnya.
3) Menyerahkan
foto copy KTP/ID Karyawan serta suami/istri
4) Menyerahkan
Foto copy Kartu Keluarga
5) Menyerahkan
foto copy slip gaji (jika ada)
6) Surat
kuasa pemotongan gaji (untuk karyawan)
7) Fotocopy
rekening 3 bulan terakhir
8) Menyerahkan
jaminan yang berupa
a) BPKB
(1) Fc
BPKB dan faktur/penyertaan dealer
(2) Fc
STNK
(3) Kwitansi
bermaterai (dua lembar)
b) Sertifikat
(1) Fc Sertifikat
(2) Fc
IMB
(3) Fc
PBB
Syarat
pembiayaan untuk perusahaan/ lembaga:
1) Mengisi
formulir yang tersedia di BMT Dana Sejahtera selengkap-lengkapnya.
2) Menyerahkan
daftar nama perusahaan
3) Menyerahkan
foto copy SIUP dan TDP
4) Menyerahkan
foto copy Akta pendirian dan Perubahannya
5) Foto
copy Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
6) Foto
copy NP
D.
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi BMT Dana Sejahtera tergambar dalam bagan dibawahini:
Bagian
Keuangan
|
Bagian
Pembiayaan
|
Bagian
Pemasaran
|
Teller
|
Manager
TAHUNAN
|
Marketing
|
Pengurus
|
Rapat
Anggota Tahunan
|
DEWAN
PENGAWAS
Manajemen
|
DEWAN
PENGAWAS
Syari’ah
|
Gambar1:
Struktur Organisasi BMT Dana Sejahtera
Job Description (Hak
dan Kewajiban)
1.
Rapat Anggota
a. Merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi
b. Menetapkan
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan perubahan AD/ART
c. Menetapkan
kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan permodalan BMT
d. Memilih,
mengangkat, dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas
e. Menetapkan
rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT, serta mengesahkan
laporan keuangan
f. Mengesahkan
laporan pengurus
g. Mengesahkan
laporan pengawas
h. Menetapkan
pembagian Sisa Hasil Usaha
i. Melakukan
penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran BMT
2.
Pengurus
a. Dipilih
dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b. Bertanggung
jawab kepada rapat anggota
c. Bersinergi
dengan pengelola mengajukan rencana kerja sertarencana pendapatan dan anggaran
belanja BMT
3.
Pengawas
a. Dipilih
dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b. Melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan BMT.
c. Melaporkan
hasil pengawasan secara tertulis kepada Rapat Anggota Tahuna (RAT).
4.
Manajer
a. Dipilih
dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
b. Sebagai
penanggungjawab kegiatan haria BMT
c. Koordinator
seluruh pengelola
5.
Bagian Keuangan
a. Membuat
laporan keuangan
b. Mengoreksi
data yang masuk
c. Mengaudit
data-data yang masuk
6.
Bagian Teller
a. Melayani
nasabah
b. Menghitung
kas masuk dan kas keluar
c. Membuat
buku nasabah
7.
Bagian
Pembiayaan
a. Mengatasi
atau menangani pembiayaan bermasalah dan pembiayaan macet
8.
Bagian Pemasaran
a. Memasarkan
produk BMT Dana Sejahtera
9.
Marketing
a. Merekrut
nasabah baru baik nasabah funding maupun nasabah financing.
BMT
Dana Sejahtera memiliki pengurus, pengawas dan pengelola dengan rincian sebagai
berikut :
PENGURUS
Ketua :
Hanifuddin
Sekretaris :
Supriyanto Raharjo.S.Pt
Bendahara : Pratikna,S.Sos
PENGAWAS
Pengawas
Syari’ah : H. Ahmad
Sumiyanto,S.E,M.S.I
Dewan
Pengawas Manajemen
Ketua : Nur
Sasmito,S.T,MM
Anggota : Iswanta
: Machmud
Nuriyanto
PENGELOLA
Manager : Yanuar Satriana
Bag.
Keuangan : Marwani Astuti,A.Md
Bag.
Pembiayaan : Rudi Fuat Suhendar,S.Pd
Bag.
Marketing :
Pratikna,S.Sos
Keamanan : Wahyudi
Sumber
Daya Insani (SDI) atau yang sering disebut dengan karyawan merupakan unsur
utama dalam menjalankan aktivitas BMT Dana Sejahtera untuk mewujudkan visi dan
misinya serta juga akan terus mengembangkan SDI tersebut baik dari segi
kualitas maupun kuantitas.
E.
Strategi
Marketing BMT Dana Sejahtera
Marketing
adalah proses penyusunan komonikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Strategi
pemasaran merupakan hak yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran adalah suatu cara mencapai tuuan dari sebuah perusahaan. BMT Dana Sejahtera
dalam mengembangkan dan memasarkan perusahaannya menggunakan beberapa strategi
marketing, yaitu :
1.
Jemput Bola
BMT
Dana Sejahtera langsung terjun ke lapangan memasarkann produk-produknya melalui
sistem Direct selling dan siap ke lapangan saat nasabah menelfon untuk
melakukan simpanan karena berhalangan.
2.
Membuat leaflet
(brosur)
Membuatleaflet
(brosur) untuk lebih memberi informasi dan mengenalkan BMT Dana Sejahtera
kepada masyarakat luas di beberapa tempat yang potensial.
3.
Pemberian
bantuan
Memberikan
bantuan bagi anak-anak yatim dan dhuafa serta masyarakat yang membutuhkan ,
secara tidak langsung memasarkan BMT Dana Sejahtera kepada masyarakat.
4.
Pemberian Nama Perusahaan
Pemberian nama BMT Dana
Sejahtera secara tidak langsung untuk memasarkan kepada masyarakat umum.
Diantaranya yaitu: pemberian nama BMT pada kop surat.
5.
Pembuatan
Kalender dan Payung
BMT Dana Sejahtera
membuat kalender dan payung perusahaannya untuk lebih dikenal masyarakat luas
akan profil, produk-produk yang digunakan akan diberikan kepada pihak-pihak
terkait sebagai salah satu langkah dalam memasarkan BMT Dana Sejahtera.
6.
Mengadakan
Gemilang Pesta Rakyat
Gemilang Pesta Rakyat
merupakan salah satu cara untuk memotivasi masyarakat dalam hal membuka
rekening, memperbanyak tabungan, serta mengangsur tepat waktu. Karena
masyarakat yang mau membuka rekening, menabung, dan membayar angsuran tepat
waktu akan mendapatkan kupon yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan
berbagai hadiah menarik. Ini merupakan kerjasama antara BMT Dana Sejahtera
dengan As Salam Group.
F.
Perkembangan
Perusahaan
1.
Perkembangan SDI
Tabel 2
Perkembangan Sumber Daya Insani
Th 2003 – Th 2013
Tahun
|
Jumlah Karyawan
|
Keterangan
|
2003-2005
|
6 orang
|
Manager
Akunting
Keuangan dan teller
Marketing
|
2006
|
7 orang
|
Manager
Akunting
Teller
Marketing
|
2007
|
7 orang
|
Manager
Akunting
Teller
Marketing
|
2008
|
7 orang
|
Manager
Akunting
Teller
Marketing
|
2009
|
9 orang
|
Manager
Akunting
Teller
Marketing
Petugas
Keamanan
Petugas Jaga
Malam
|
2010
|
9 orang
|
Manager
Akunting
Teller
Marketing
Petugas
Keamanan
Petugas Jaga
Malam
|
2011
|
6 orang
|
Manager dan
Marketing
Akunting
Teller
Marketing
Petugas Jaga
Malam
|
2012
|
6 orang
|
Manager dan
Marketing
Akunting dan Teller
Marketing
Petugas Jaga
Malam
|
2013
|
6 orang
|
Manager dan
Marketing
Akunting dan Teller
Marketing
Petugas Jaga
Malam
|
Sumber:
BMT Dana Sejahtera
a. Pengembangan
SDI
Dalam
meningkatkan kualitas SDI BMT Dana Sejahtera maka seluruh pengelola, pengurus,
maupun pengawas akan mengikuti berbagai pelatihan, mengadakan studi banding serta
meningkatkan kualitas kerohaniahan dengan mengikuti pengajian, tadarus setiap
pagi, hafalan surat, dan solat dhuha maupun tahajud.
b. Budaya
Kerja
Budaya kerja yang
terbina pada BMT Dana Sejahtera adalah adanya rasa kekeluargaan. Tidak ada gap
antara karyawan dan pengurus ataupun antara karyawan satu dengan karyawan yang
lain dalam berkomunikasi, semua bebas bertanya dan berdiskusi serta bekerjasama
apabila terjadi kesulitan ataupun ada sesuatu yang kurang dipahami dalam
menjalankan tugasnya. Sehingga BMT Dana Sejahtera dapat dikatakan mampu
menumbuhkan sifat saling bekerjasama, saling belajar dan mengajar dalam
kinerjanya.
2.
Pertumbuhan
Asset
Asset
(total aktiva) adalah jumlah keseluruhan harta yang dimiliki perusahaan guna
membantu operasional perusahaan, baik yang berupa kas dan hampir sama dengan
kas, piutang, biaya-biaya dibayar di muka maupun pembiayaan yang tersalur
kepada nasabah serta aktiva tetap, agunan dan aktiva lainnya.
Tabel 3
Perkembangan Asset BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2013
No
|
Tahun
|
Asset
|
1
|
2004
|
Rp
156.550.378,40
|
2
|
2005
|
Rp
385.597.249,85
|
3
|
2006
|
Rp
688.690.303,47
|
4
|
2007
|
Rp
1.242.544.593,00
|
5
|
2008
|
Rp
2.007.632.186,22
|
6
|
2009
|
Rp
2.345.024.597,00
|
7
|
2010
|
Rp
2.287.691.180,00
|
8
|
2011
|
Rp
2.544.872.751,00
|
9
|
2013
|
Rp
3.390.754.044,00
|
Sumber:
BMT Dana Sejahtera
3.
Pertumbuhan
Pendapatan
Pendapatan
merupakan hasil yang diperoleh oleh perusahaan dari seluruh opersionalnya. BMT
Dana Sejahtera merintis perusahaannya dengan modal awal Rp. 20.000.000,-
sehingga dengan modal tersebut dapat mengembangkan pendapatan dari tahun ke
tahun.
Tabel 4
Perkembangan Pendapatan BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2011
No
|
Tahun
|
Pendapatan
|
1
|
2004
|
Rp 35.404.457,59
|
2
|
2005
|
Rp 80.305.979,00
|
3
|
2006
|
Rp 142.035.587,00
|
4
|
2007
|
Rp 195.464.430,00
|
5
|
2008
|
Rp 327.031.195,00
|
6
|
2009
|
Rp 448.261.575,00
|
7
|
2010
|
Rp 413.991.690,00
|
8
|
2011
|
Rp 411.266.519,00
|
Sumber:
BMT Dana Sejahtera
4.
Pertumbuhan Laba
Laba
diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan biaya yang didapatkan oleh
perusahaan. Pertumbuhan laba dari tahun 2005-2011 sebagai berikut:
Tabel 5
Perkembangan Laba BMT Dana Sejahtera
Th 2005- Th 2013
No
|
Tahun
|
Jumlah Laba
|
1
|
2005
|
Rp 9.100.842,77
|
2
|
2006
|
Rp 9.304.619,00
|
3
|
2007
|
Rp 10.751.394,00
|
4
|
2008
|
Rp 23.862.735,00
|
5
|
2009
|
Rp 24.464.507,00
|
6
|
2010
|
Rp 27.009.615,00
|
7
|
2011
|
Rp 30.463.072,00
|
8
|
2013
|
Rp 31.817.197,00
|
Sumber:
BMT Dana Sejahtera
5.
Perkembangan
Pembiayaan
Pembiayaan
adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri (perusahaan) maupun dijalankan oleh orang
lain.
Tabel 6
Perkembangan Pembiayaan BMT Dana Sejahtera
Th 2004- Th 2013
No
|
Tahun
|
Pembiayaan
|
1
|
2004
|
Rp 74.626.750,13
|
2
|
2005
|
Rp 281.482.080,31
|
3
|
2006
|
Rp 519.925.430,30
|
4
|
2007
|
Rp 786.160.001,00
|
5
|
2008
|
Rp 1.587.341.020,96
|
6
|
2009
|
Rp 1.669.485.736,00
|
7
|
2010
|
Rp 1.466.029.805,00
|
8
|
2011
|
Rp 2.039.481.857,00
|
9
|
2013
|
Rp 1.529.795.533,00
|
BAB II
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN
A.
Data Kegiatan Harian
Sistem Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada
mahasiswa IBS STEI Yogyakarta merupakan sistem yang bersifat wajib bagi
mahasiswanya untuk kuliah diluar kampus atau lapangan secara langsung. Penyusun
melaksanakan KKL pada BMT Dana Sejahtera selama 12 hari kerja. Sesuai dengan
surat pengantar KKL, kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Desember 2013
sampai tanggal 31 Desember 2013. Adapun kegiatan yang penyusun lakukan di
BMT Dana Sejatera selama 12 hari, adalah sebagai berikut :
Tabel
7
Data
Kegiatan Harian Mahasiswa
Kuliah
Kerja Lapangan
No
|
Hari tanggal
|
Jam
|
Rencana
Kegiatan
|
Realisasi
Kegiatan
|
1.
|
Selasa 17 Desember 2013
|
07.45 - 15.00
|
-
Pembekalan
-
Bagian Teller
|
-
Pemberian materi dan perkenalan
-
Menerima nasabah pembiayaan (membantu mengisi
formulir)
-
Entri data surat tagihan nasabah
-
Setor SPT Masa Pajak Penghasilan ke kantor
pajak wates Kulon Progo
-
Entri Data Nasabah
|
2.
|
Rabu 18 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian Teller
|
-
Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT
Dana Sejahtera
-
Entri data nasabah
-
Menstempel kupon BMT Dana Sejahtera
-
Menghitung jumlah uang masuk (kas)
|
3.
|
Kamis 19 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian Marketing
|
-
Entri data-data calon peserta BMT Dana
Sejahtera
-
Membuat surat tagihan untuk nasabah
|
4.
|
Jum’at 20 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
Bagian marketing
|
-
Shering bersama manajer BMT Dana Sejahtera
terkait BMT, Produk, dan lainnya
-
Melengkapi data-data nasabah calon peserta
|
5.
|
Sabtu 21 Desember 2013
|
08.00 – 12.00
|
-
Bagian teller
|
-
Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT
Dana Sejahtera
-
Melengkapi data-data nasabah calon peserta
|
6.
|
Senin 23 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian teller
|
-
Entri data-data calon peserta BMT Dana
Sejahtera
-
Melengkapi data-data nasabah calon peserta
|
7.
|
Selasa 24 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian marketing
|
-
Pemberian materi mengenai marketing (dari
proses funding sampai financing)
-
Menerima nasabah tabungan
-
Ikut marketing menemui mitra (mengambil
tabungan dan menyerahkan surat tagihan)
|
8.
|
Kamis 26 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian marketing
|
-
Membungkus doorprize untuk pesta rakyat
|
9.
|
Jum’at 27 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian teller
|
-
Mengecek daftar nasabah calon peserta BMT
Dana Sejahtera
|
10.
|
Sabtu 28 Desember 2013
|
08.00 – 12.00
|
-
Bagian teller
|
-
Melengkapi data-data nasabah calon peserta
BMT Dana Sejahtera
-
Fotocopy surat permohonan menjadi anggota BMT
Dana Sejahtera
-
Melengkapi data-data nasabah calon peserta
|
11.
|
Senin 30 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian marketing
|
-
Mengepack Kalender
-
Membuat daftar hadir
-
Menerima nasabah angsuran
-
Mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi
|
12.
|
Selasa 31 Desember 2013
|
08.00 – 15.00
|
-
Bagian teller
|
-
Menghitung dan mencocokkan jumlah uang dengan
yang tertera pada slip
-
Menerima nasabah penarikan
-
Menghitung uang dan mengelompokkan sesuai nominal
|
Dalam melaksanakan
kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL), penyusun membuat data kegiatan harian
sebagai pegangan dalam menjalankan aktivitas KKL dan juga sebagai lembar
evaluasi apakah kegiatan yang direncanakan dapat direalisasikan dengan optimal.
B. Pembahasan
Penyusun
melaksanakan KKL pada BMT Dana Sejahtera selama 12 hari kerja tertanggal 17
Desember 2013 sampai tanggal 31 Desember 2013. Adapun hari kerja BMT Dana
Sejahtera sebagai berikut:
Tabel 8
Jam Kerja BMT Dana Sejahtera
Hari
|
Jam Kerja
|
Jam istirahat
|
Senin – Kamis
|
08.00 – 15.00
|
12.00 – 13.00
|
Jum’at
|
08.00 – 15.00
|
11.00 – 13.00
|
Sabtu
|
08.00 – 12.00
|
-
|
Sumber: BMT Dana
Sejahtera
Pada
KKL ini, penyusun diberi kesempatan untuk membantu bagian teller yaitu membantu
menerima nasabah tabungan, penarikan, angsuran dan pembiayaan, melakukan entri
data nasabah, fotocopy surat permohonan menjadi anggota, menstempel kupon, menghitung
uang masuk, melakukan entri data calon peserta, melengkapi data nasabah calon
peserta, mengecek daftar nasabah calon
peserta, membuat daftar hadir, mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi,
mencocokkan jumlah uang dengan slip, serta mengelompokkan uang sesuai nominal.
Kemudian dibagian Keuangan penyusun membantu menyetorkan SPT Masa pajak
penghasilan ke kantor pajak. Di bagian Marketing penyusun membantu mengentri
data surat tagihan nasabah, membuat surat tagihan, menemui mitra dalam
mengambil tabungan dan menyerahkan surat taguhan, membungkus doorprize, serta
mengepack kalender yang akan dibagikan kepada nasabah.
Dari
data kegiatan harian, penyusun dikategorikan dapat merealisasikan rencana
kegiatan yang telah dibuat. Dari data tersebut dapat dilihat beberapa pokok
item yang dilakukan penyusun, yaitu:
1.
Pembekalan
Kegiatan
pertama yang dilakukan oleh penyusun adalah pembekalan, yaitu pengenalan BMT
Dana Sejahtera, pengenalan produk yang ada di
BMT Dana Sejahtera, Pengenalan tugas karyawan di BMT Dana Sejahtera,
serta melakukan perkenalan dengan karyawan BMT Dana Sejahtera. Hal ini
dilakukan agar penyusun dapat termotivasi untuk melakukan kegiatan KKL dan
memahami mekanisme yang ada di BMT Dana Sejahtera.
2.
Teller
Pada
bagian teller, penyususn membantu membantu menerima nasabah tabungan,
penarikan, angsuran dan pembiayaan, melakukan entri data nasabah, menghitung
uang masuk, melakukan entri data calon peserta, melengkapi data nasabah calon
peserta, mengecek daftar nasabah calon
peserta, mengurutkan slip sesuai tanggal transaksi, mencocokkan jumlah uang
dengan slip, serta mengelompokkan uang sesuai nominal.
3.
Keuangan
Pada
bagian ini penyusun membantu menyetorkan SPT Masa pajak penghasilan ke kantor
pajak yang berada di Wates Kulon Progo pada tanggal 17 Desember 2013.
4.
Marketing
Pada
bagian ini penyusun membantu dalam mengentri data surat tagihan nasabah,
membuat surat tagihan serta menemui mitra dalam mengambil tabungan dan
menyerahkan surat tagihan.
Semua
tugas-tugas tersebut dilakukan oleh penyusun untuk menambah wawasan mengenai
BMT Dana Sejahtera serta untuk melengkapi data dalam penyusunan laporan KKL.
C.
Operasional
Teller
1.
Prosedur
Persiapan teller sebelum kas dibuka untuk umum
Teller
memindahkan
uang tunai ke dalam laci meja teller yang sebelumnya uang dihitung
jumlahnya. Persiapkan peralatan teller seperti stempel dan bantalannya untuk
mengesahkan transaksi yang akan diproses pada hari itu, serta bolpoint untuk
tanda tangan pengesahan transaksi yang diproses hari itu. Kemudian menyalakan
komputer dan printer untuk mencetak transaksi pada buku tabungan.
2.
Prosedur Setoran
Tunai
a. Anggota/penyetor
mengisi slip setoran yang terdiri dari tanggal, no rekening, nama pemilik
rekening, alamat penyetor, jumlah setoran, untuk setoran apa, serta tanda
tangan. Jika penyetor tidak bisa menulis, maka tugas teller adalah
menuliskan untuk penyetor.
b. Teller menghitung uang yang
disetor, mencocokkan jumlah uang kas dengan
uang yang tertera pada slip. Jika jumlah sama maka teller akan
mengesahkan transaksi dengan membubuhkan tanda tangan dan stempel pada slip
setoran.
c. Teller mengentri data setoran
kedalam rekening penyetor, kemudian mengeprint pada buku tabungan. Kemudian teller
membubuhkan tanda tangan dan stempel pada buku tabungan.
d. Teller menyerahkan copy slip
setoran kepada penyetor sebagai tanda terima setoran.
e. Buku
tabungan dikembalikan kepada penyetor
f. Slip
setoran beserta uang setoran dijadikan satu dan diikat agar tidak terpisah dan
memudahkan untuk mengecek ulang transaksi.
3.
Prosedur
Penerimaan Nasabah Pembiayaan.
a. Anggota
melakukan pengajuan pembiayaan dengan membawa persyaratan seperti fc KTP
pemohon dan Suami/Istri, Fc. Kartu Keluarga, Fc Jaminan.
b. Teller memberikan aplikasi
permohonan yang harus diisi lengkap oleh pemohon seperti Data Pemohon, Data
Suami/Istri, Data Penjamin, Data Keuangan, Data Jaminan,dll dengan tanda tangan
pemohon dan suami/istri.
c. Permohonan
akan diproses oleh bagian marketing, yaitu dilakukan survei.
d. Jika
memenuhi syarat dan lolos survei maka yang selanjutnya adalah kesepakatan bagi
hasil dan penandatanganan akad
e. Pencairan
dana dan pemberian kartu angsuran dilakukan di teller.
4.
Prosedur
Penutupan Operasional Harian Teller
a. Akhir
hari teller diwajibkan untuk memeriksa ulang Buku Kas Hariannya untuk
menguji kebenaran hasil pencatatannya antara data/catatan pada Buku Mutasi
Harian Kas dengan slip transaksinya, jika terjadi kesalahan pencatatan atau
kesalahan lainnya lakukan segera koreksinya. Setelah seluruh pencatatan telah
dibukukan dengan baik dan benar lakukan proses selanjutnya.
b. Lakukan
perhitungan arus kas dan hitung jumlah (fisik) uang kas yang ada didalam kotak
uangnya. Catat terlebih dahulu jumlah dan pecahannya kedalam daftar rincian
pemeriksaan kas pada kolom yang tersedia.
c. Cocokkan
saldo akhir dengan saldo kas fisik yang ada dalam kotak.
d. Buat
rangkuman jumlah mutasi-mutasi kas yang terjadi kedalam daftar rekapitulasi kas
harian tersedia sebagai berikut:
1).
Catat saldo awal kas hari kerja sebelumnya.
2). Daftar rekapitulasi
kas harian berisi data sesuai kelompok penerimaannya, yakni:
a) Simpanan
Pokok
b) Simpanan
Wajib
c) Tabungan
d) Simpanan
Berjangka
e) Angsuran
Pembiayaan
(1) Angsuran
pokok pembiayaan
(2) Margin/Bagi
hasil pembiayaan
f) Penerimaan
dari Bank
g) Penerimaan
lainnya
h) Jumlahkan
seluruh penerimaan
3).
Daftar Rekapitulasi Kas Harian berisi data sesuai kelompok pengeluaran, yakni:
a) Tabungan
b) Simpanan
Berjangka
c) Pembiayaan
d) Setoran
ke Bank
e) Pengeluaran
Lainnya
f) Jumlahkan
seluruh pengeluaran
4). Hitung saldo akhir
e.
Pindahkan saldo kas akhir yang ada di dalam Daftar Rekapitulasi Kas Harian
kedalam form Daftar Rekapitulasi Kas Harian baru untuk membentuk saldo kas awal
(untuk hari kerja berikutnya) pada kolom Saldo Awal Kas, beri tanggal formulir
ini pada tanggal hari kerja berikutnya.
f.
Simpan Daftar Rekapitulasi Kas Harian yag baru ke dalam kotak uang untuk
dipakai pada hari kerja berikutnya.
g.
Serahkan Buku Mutasi Harian Kas, Rincian pemeriksaan kas, rekapitulasi kas harian,
kepada manajer untuk diketahui dan disetujui.
5.
Prosedur
Penutupan Kas
a. Teller memasukkan semua uang
tunai, Daftar Rekapitulasi Kas Harian yang baru yang dipakai untuk hari kerja
berikutnya, stempel teller, dan surat-surat berharga lainnya kedalam
kotak uang teller.
b. Manajer
menghitung kembali uang tunai yang ada pada teller secara rinci dan
mencocokkan jumlahnya dengan saldo uang tunai pada waktu penutupan yang
tertulis di Daftar Rekapitulasi Kas Harian teller untuk hari itu dan
saldo awal kas di Daftar Rekapitulasi Kas yang baru untuk hari kerja
berikutnya.
c. Uang
yang sudah diperiksa kemudian disimpan kedalam brangkas
d. Manajer
mengunci kombinasi brangkas.
D. Analisis SWOT
Analisis SWOT
digunakan untuk menilai kesiapan faktor. Hal ini dilakukan terhadap perusahaan
yang berada dalam keadaan beroperasi, atas dasar wawasan yang utuh (tidak parsial). Hasilnya
memberikan gambaran fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan dalam perusahaan,
berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh kesiapan faktor maka
mengenali tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada fungsi yang
bersangkutan, baik faktor internal maupun faktor eksternal, pada akhirnya
keseluruhan fungsi menunjukan kesiapan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan data
kegitan harian selama Kuliah Kerja Lapangan. BMT Dana Sejahtera dapat
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, sebagai berikut :
Tabel
9
Analisis
SWOT BMT Dana Sejahtera
Faktor-faktor
|
Hasil Penilaian
Atas Tingkat Kesiapan Faktor
|
|
Siap
|
Tidak Siap
|
|
Internal
|
Kekuatan
(Strength)
1.
Akad murni syari’ah
2.
Berjalan sesuai
kaidah-kaidah syari’ah yang berlaku
3.
SDI Kompeten
4.
Memudahkan para
orang tua siswa dalam membayar SPP
5.
Perkembangan BMT
yang signifikan dari tahun ke tahun
6.
Layanan prima dan
jemput bola
7.
Bertransaksi
sekaligus beramal
8.
Layanan Pembayaran
Listrik dan Telephon
9.
Teknologi yang
sudah memadai (Komputerisasi)
10.
Lokasi Strategis
|
Kelemahan
(Weakness)
1.
Publikasi dan promosi kurang gencar
2.
Edukasi tentang BMT Dana Sejahtera ke masyarakat
kurang
3.
Jumlah karyawan yang minim
|
Faktor-faktor
|
Hasil Penilaian
Atas Tingkat Kesiapan Faktor
|
|
Siap
|
Tidak Siap
|
|
Eksternal
|
Peluang
(Opportunity)
1.
Booming ekonomi syari’ah
2.
Penduduk kulon progo, yogyakarta mayoritas
muslim
3.
Memiliki mitra kerja yang berkeinginan
bekerjasama
4.
Banyaknya segmen pasar yang belum
dimaksimalkan termasuk pendidikan-pendidikan yang berbasic Islam
terpadu
|
Ancaman (Threat)
1.
Semakin banyaknya lembaga keuangan (BMT) yang
muncul
2.
Persepsi masyarakat tentang BMT sama dengan lembaga
keuangan konvensional
3.
Banyaknya BMT yang bangkrut yang berpengaruh
negative pada kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa BMT
|
1.
Strenght (Kekuatan)
Akad-akad (simpanan dan pembiayaan) yang
terdapat pada BMT Dana Sejahtera menggunakan akad murni syari’ah, yaitu akad
pada produk simpanan mudharabah,simpanan Qurban dan Aqiqah, Dana Pendidikan, Simpanan Walimah, Simpanan
Haji dan Umroh, Simpanan Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan, Mudharabah,Murabahah, Musyarakah, Ijaroh, dan Al-Qordh.Selain itu,
semua transaksi pada produk-produk BMT Dana Sejahtera berjalan sesuai dengan
kaidah-kaidah syari’ah yang berlaku.
Kekuatan BMT Dana Sejahtera adalah
memiliki SDI yang kompeten. Selain itu, BMT Dana Sejahtera juga memudahkan para
orang tua siswa dalam membayar SPP pendidikan anak-anaknya yaitu dengan adanya
simpanan pendidikan. Sehingga mempengaruhi perkembangan BMT Dana Sejahtera yang
signifikan dari tahun ke tahun.
BMT Dana Sejahtera memberikan
pelayanan bagi nasabah dengan pelayanan prima, melakukan strategi marketing
berupa jemput bola yang langsung terjun ke lapangan memasarkan produk-produknya
melalui Direct Selling dan siap ke lapangan saat nasabah menelephon untuk melakukan simpanan
karena berhalangan. Kemudian melakukan transaksi khususnya pada produk
pembiayaan, tidak hanya bertransaksi namun melakukannya sekaligus beramal
karena apabila ada keterlambatan penyetoran, BMT Dana Sejahtera memberi waktu
sampai nasabah mampu untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, BMT Dana
Sejahtera juga memberikan layanan pembayaran listrik dan telephon yang
memudahkan nasabah.
Tersedianya teknologi yang memadai
memudahkan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga dapat
optimal dalam melaksanakan tanggungjawabnya untuk bekerja. Selain itu letak BMT
Dana Sejahtera yang strategis yaitu di pusat kota kecamatan galur yang dekat
dengan Jalan Raya Utama, Pasar, Sekolah, Toko-toko dll yang dapat mempermudah
BMT dalam mengembangkan usahanya.
2.
Weakness (Kelemahan)
Dari segi marketingnya, BMT Dana Sejahtera kurang gencar melakukan
publikasi dan promosi serta edukasi pada masyarakat tentang BMT sendiri melalui
media cetak ataupun media elektronik. BMT Dana Sejahtera juga memiliki karyawan
yang jumlahnya minim sehingga satu karyawan yang seharusnya memegang satu job harus memegang
beberapa job sekaligus, ini
akan mempengaruhi kinerja karyawan.
3.
Opportunity (Peluang)
Dengan penduduk Yogyakarta khususnya Kulon Progo yang mayoritas muslim
adalah peluang besar bagi boomingnya ekonomi syari’ah didukung dengan banyaknya segmen pasar yang belum
maksimal. Apalagi dengan perkembangan BMT Dana Sejahtera dari tahun ke tahun
yang terus meningkat menjadikan BMT ini memiliki kerja yang berkeinginan
menjalin kerjasama.
4.
Threat (Ancaman)
Kurangnya sosialisasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya riba,
mengundang persepsi mereka bahwa BMT sama dengan lembaga keuangan konvensional.
Sehingga hal tersebut menjadi ancaman bagi perkembangan BMT Dana Sejahtera itu
sendiri. Begitu halnya semakin banyak kemunculan BMT-BMT baru menimbulkan
persaingan yang ketat.
Banyaknya BMT-BMT yang
bangkrut ikut memberikan pengaruh negative pada kepercayaan masyarakat untuk
menggunakan jasa BMT sehingga kebanyakan masyarakat menghindari terlibat dalam
transaksi di BMT.
E.
Solusi
Berdasarkan hasil analisis
SWOT BMT Dana Sejahtera, penyusun
memiliki beberapa solusi yang perlu diperhatikan dengan tujuan untuk dijadikan
bahan pertimbangan serta masukan dalam menghadapi kelemahan maupun tantangan pengembangan
BMT Dana Sejahtera. Beberapa solusi tersebut adalah:
1.
Meningkatkan
publikasi BMT Dana Sejahtera terhadap masyarakat luas misalnya dengan ikut
serta dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, mengadakan kegiatan bakti
sosial, pemasangan iklan di media cetak ataupun elektonik (radio atau web site).
2.
Memberikan
pendidikan dan pemahaman tentang BMT Dana Sejahtera kepada masyarakat, sehingga
masyarakat percaya untuk bertransaksi di BMT Dana Sejahtera. Misalnya diawali
dengan memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK, karena ibu-ibu PKK memiliki
potensi yang cukup banyak untuk menyebarkan informasi yang mereka dapat.
3.
Menambah
Karyawan yang berkompeten agar operasional BMT Dana Sejahtera dapat berjalan
maksimal, karena dengan karyawan yang merangkap pekerjaan akan menurunkan
tingkat kinerja.
4.
Memaksimalkan
peluang yang ada, misalnya dengan memberikan edukasi tentang riba yang terdapat
pada bank konvensional. Karena sebagian besar penduduk kulon progo beragama
islam, maka akan mempermudah dalam penyampaian dan meningkatkan kepercayaan
terhadap Lembaga keuangan syariah terutama BMT Dana Sejahtera.
5.
Memperluas
segmen pasar, menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah yang mempunyai basic Islam terpadu.
6.
Dengan semakin
banyaknya pesaing, maka BMT Dana Sejahtera harus selalu meningkatkan pelayanan,
promosi, serta harus up date tentang perkembangan dalam lembaga keuangan syariah khususnya BMT.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
BMT Dana
Sejahtera merupakan Lembaga Keuangan Syari’ah yang berbadan hukum koperasi
dengan nomor 17/BH/KPTS/X/2005. Aktivitas BMT Dana Sejahtera tidak terbatas
pada bisnis saja namun juga didasarkan pada Syari’ah Islam sebagai landasan
berpijak dalam bermuamalah.
2.
BMT Dana
Sejahtera hadir untuk memberikan kontribusi dalam rangka menyelamatkan
masyarakat dari rentenir, menyebarkan syari’at Islam melalui ekonomi syari’ah,
mensejahterakan masyarakat, dan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta
memperluas lapangan pekerjaan melalui penumbuhan sektor UKM.
3.
BMT Dana
Sejahtera mengembangkan perusahaannya dengan beberapa produk syariah, seperti: simpanan
mudharabah,simpanan Qurban dan Aqiqah, Dana Pendidikan, Simpanan Walimah, Simpanan
Haji dan Umroh, Simpanan Berjangka “Deposito” Muamalah Mizan, Mudharabah,Murabahah, Musyarakah, Ijaroh, dan Al-Qordh. Hingga september 2013 BMT Dana Sejahtera telah mencapai total asset
sebesar RP 3.390.754.044,-
4.
Dari hasil analisis SWOT pada BMT Dana Sejahtera
disimpulkan bahwa BMT Dana Sejahtera memiliki kesiapan yang cukup besar dan
signifikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari faktor
kekuatan dan peluang lebih banyak dibanding faktor kelemahan dan ancaman.
Sehingga hanya diperlukan usaha optimal serta pembenahan kinerja untuk mencapai
tujuan perusahaan.
B.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penyusun selama KKL pada BMT Dana
Sejahtera, penyusun menyimpulkan terdapat beberapa saran yang perlu
diperhatikan dengan tujuan untuk dijadikan bahan pertimbangan serta masukan
dalam memperbaiki kinerja BMT Dana Sejahtera. Beberapa saran tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Mengadakan breafing setiap pagi
sebelum aktivitas kerja dimulai sehingga sedikit demi sedikit SDI akan terbiasa
dengan komunikasi yang efektif. Dalam breafing diawali tilawah Al-Qur’an
untuk penguatan ruhiyah dilanjutkan dengan rencana kerja yang dilaksanakan hari
itu agar perkembangan BMT terus terpantau.
2.
Mengadakan kajian keislaman dan kajian
tentang Lembaga keuangan syariah seminggu sekali untuk meningkatkan kualitas
SDI.
3.
Meningkatkan kualitas layanan. Baik
melalui program-program khusus maupun memberikan reward kecil bagi
nasabah yang berprestasi.
4.
Meningkatkan skill SDI BMT Dana Sejahtera dengan mengikuti atau mengadakan training dalam membentuk SDI yang
kompeten dan profesional. Sehingga mampu menunjang perkembangan BMT kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar